Yang dimaksud dengan “aksara Batak” di sini adalah semua aksara (Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, dan Mandailing) yang tergabung dalam Unicode serta dalam font Noto Batak Sans.
Semua aksara Batak (Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing) memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh aksara Nusantara lainnya. Bila ada kata yang memiliki susunan bunyi KVK (konsonan-vokal-konsonan), dan vokalnya bukan /a/, artinya harus ditulis dengan anak aksara (diakritik), maka anak aksara berubah posisi dan akan ditempelkan pada konsonan kedua!
Maka susunan suku kata kedua /non/ menjadi k+k+v+tanda bunuh (nno) dan bukan k+v+k+tanda bunuh (non) seperti pada aksara Nusantara lainnya.
Kata di sebelah kiri adalah “inon” yang terdiri atas lima grafem: 1. Aksara [i], 2. aksara [na], 3. aksara [na], 4 diakritik [o], 5 tanda bunuh.
Oleh sebab itu maka tim yang mengembangkan font Google Noto membantu para pengguna dengan membuat algoritme yang secara otomatis mengubah kvk* (* adalah pangolat yang juga dikenal sebagai tanda bunuh, paten, atau virama). Algoritme ini selama ini berfungsi dengan baik kalau kita menggunakan font Noto Batak Sans dengan program pengolah kata seperti Open Office atau MS Word. ᯤᯉᯬᯉ᯲
Namun, tampaknya algoritme tersebut kini tidak lagi berfungsi. Entah kenapa?
Kalau kita mengetik inon* dengan menggunakan program pengolah kata maka hasilnya salah (karena algoritme tersebut tidak lagi berfungsi).
Nah, kalau kita menulis susunan sesuai dengan kaidah penulisan aksara Batak yakni inno* maka Google memasukkan lingkaran kecil sebagai tanda bahwa kita memasukkan susunan yang “salah”.
+++++
Tadi saya menyebut bahwa algoritme Noto Batak tidak lagi berfungsi. Sebelumnya algoritme berfungsi dengan baik, tetapi hanya kalau kita menggunakan pengolah kata. Kalau di Internet kita tetap akan mendapatkan lingkaran kecil.
+++++
Kedua contoh yang di atas saya ketik dengan pengolah kata Open Office. Nah, sekarang saya akan mencoba menulis kata inon dengan menggunakan font Noto di Internet. Hasilnya sama dengan pengolah kata.
Kalau saya mengetik inon* maka hasilnya ᯤᯉᯬᯉ᯲ (SALAH – tetapi dianggap Noto benar).
Kalau saya mengetik inno* maka hasilnya ᯤᯉᯉᯬ᯲ (BENAR – tetapi dianggap Noto salah).
Bagai makan buah Simalakama!
Tinggalkan Balasan