Suku kata yang terdiri dari urutan Konsonan-Vokal-Konsonan (KVK) sangat umum dalam bahasa-bahasa Batak dan juga pada bahasa Indonesia.
Kata buhit terdiri atas dua suku kata yaitu bu=hit. Suku kata yang pertama adalah suku kata terbuka karena berakhir dengan vokal. Jadi struktur suku kata bu adalah KV. Sedangkan suku kata kedua, hit, adalah suku kata tertutup karena berakhir dengan konsonan.
Kalau vokal yang ada dalam struktur suku kata KVK adalah [a] maka tidak ada masalah dalam penulisannya.
ᯅᯬᯘᯉ᯲ bosan ‘bosan’
ᯘᯮᯂᯖ᯲ suhat ‘takaran’
ᯂᯉ᯲ᯘᯰ hansang ‘kacang’
Namun, bila dalam struktur KVK vokal itu merupakan e, i, o, atau u, maka diakritik harus ditempatkan pada konsonan terakhir dan sebelum tanda bunuh.
Misalnya kata pir ‘keras’ (T, M) tidak boleh ditulis ᯇᯪᯒ᯲ melainkan harus ditulis ᯇᯒᯪ᯲, kata borit ‘sakit’ (S) ditulis ᯅᯬᯓᯖᯫ᯲, meter [mǝtǝr] ‘cepat’ (K) ditulis ᯔᯧᯗᯒᯧ᯳ dan sebagainya. Berikut beberapa contoh:
ᯆᯬᯘᯬᯞ᯳ bosol ‘bengkak’
ᯘᯮᯂᯖᯮ᯳ suhut ‘ketua’
ᯂᯪᯉ᯲ᯘᯖ᯲ hinsat ‘angkat’
ᯑᯬᯂᯬᯖ᯲ dohot ‘dengan’
Mengapa ada cara yang sedikit rumit ini? Kita tidak tahu alasannya. Mau tak mau kita harus menerimanya sebagai keunikan aksara Batak.
Di bawah terdapat dua latihan. Gunakan tanda panah biru atau bulatan abu-abu untuk maju-mundur di antara latihan.
Baca ke-9 kata berikut dengan seksama.
1. ᯑᯬᯞᯬᯂ᯳ | 2. ᯅᯬᯒ᯲ᯝᯪᯉ᯲ | 3. ᯂᯮᯞᯪᯖ᯲ |
4. ᯖᯝᯪᯘ᯲ | 5. ᯔᯔᯮᯖᯬᯒ᯲ | 6. ᯔᯝᯞᯩᯉ᯳ᯘᯩᯔ᯳ |
7. ᯖᯇᯪᯘ᯲ | 8. ᯔᯩᯖ᯲ᯔᯩᯖ᯲ | 9. ᯎᯬᯂ᯲ |
Setelah Anda membacanya, tulislah ke-9 kata dengan huruf Latin sesuai dengan nomornya: