• Skip to main content

Perang Toba I: 1878

Utusan Damai di Kemelut Perang

  • Home
  • Kronologi
  • L.I. Nommensen
  • ISI BUKU
    • Prakata
    • Pendahuluan
    • Sejarah Masuknya Injil ke Tanah Batak
      • Para Perintis Batakmission
      • Para Penginjil di Tanah Batak
    • Teologi dan Ideologi RMG
      • Berkembangnya Paham Rasisme
      • Nasionalisme, Keunggulan Germania, dan Imperialisme
      • Teologi RMG di bawah Rohden dan Fabri
      • Fabri dan Paham Penginjilan Kolonial
      • Sikap Penginjil terhadap Pribumi
    • Meluruskan Sejarah
      • Peran Zending dalam Perang Toba
    • Terjemahan Artikel BRMG
      • Sumber primer dan sekunder: Catatan Metodologi
      • Desas-Desus yang Memprihatinkan
      • Perang di Toba (Sumatera)
      • Berita lain dari Sumatera
      • Perang di Toba
      • Laporan Akhir tentang Perang di Toba
      • Surat Penghargaan dari Pemerintah Belanda
      • Menaklukkan Toba
      • Lalu Bagaimana di Sumatra?
    • Daftar Pustaka

Utusan Damai di Kemelut Perang

posted on 22/02/2021

Surat Nommensen tertanggal 20-6-1878 ditulis setelah beliau kembali mendampingi ekspedisi militer Belanda menumpaskan perjuangan Singamangaraja
Surat Nommensen tertanggal 20-6-1878 ditulis setelah beliau kembali mendampingi ekspedisi militer Belanda menumpaskan perjuangan Singamangaraja

Publikasi “Utusan Damai di Kemelut Perang: Peran Zending dalam Perang Toba” menyorot peran penginjil Jerman dari RMG (cikal bakal Huria Kristen Batak Protestan HKBP), terutama Ludwig Ingwer Nommensen (juga sering ditulis Ingwer Ludwig Nommensen), dalam Perang Batak Toba ke-I. Pada tahun 1877 para missionaris RMG memanggil tentara pemerintah kolonial Belanda karena mereka merasa terancam oleh pasukan Singamangaraja dan karena takut keberhasilan zending akan lenyap bila para misionaris diusir dari Silindung dan Bahal Batu. Panggilan misionaris segera ditanggapi oleh pihak pemerintah. Pada 6 Februari 1878 pasukan Belanda tiba di Pearaja, kediaman penginjil Ludwig Ingwer Nommensen, dan bersama-sama dengan penginjil Nommensen mereka berangkat ke Bahal Batu untuk menyusun benteng pertahanan. Ompu Pulo Batu (Sisingamangaraja) merasa terprovokasi sehingga mengumumkan perang pada tanggal 16 Februari. Pemerintah Belanda dan para penginjil memutuskan agar lebih baik untuk tidak hanya menyerang markas Singamangaraja di Bangkara tetapi untuk sekalian menaklukkan seluruh Toba. Penginjil Nommensen dan Simoneit mendampingi pasukan Belanda pada perjalanan ekspedisi militernya dari bulan Februari hingga Mei 1878. Puluhan kampung (huta) Batak dibakar dan para raja huta diharuskan bersumpah setia pada pemerintah Belanda dan membayar pampasan perang. Jumlah korban jiwa di pihak Sisingamangaraja tidak diketahui dengan pasti namun bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan orang. Penginjil Nommensen yang mendampingi tentara penjajah dalam ekspedisi militer mencatat secara akurat kisah berlangsungnya Perang Toba Pertama.

Buku ini ditulis oleh Dr. Uli Kozok dan berdasarkan catatan otentik pihak zending yang untuk pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 · Academy Pro on Genesis Framework · WordPress · Log in