BRMG 1897 hal. 278–279
Para pembaca tentu masih ingat laporan yang sangat menarik tentang perjalanan keliling Pulau Samosir yang dimuat di Jilid 3, halaman 77 berikut, dan tentu sudah menunggu bagaimana kelanjutan cerita tentang kemajuan yang telah tercapai. Sayang sekali Singamangaraja belum mengizinkan adanya pos injil yang dikepalai penginjil Püse di Pangururan (band. hal. 80 dan 81). Tidak jelas apakah penginjil kita dapat berunding dengan Singamangaraja. Sementara ini penginjil Pohlig sudah membuat sebuah perahu dayung, dan yang kedua akan segera siap. Dengan perahu itu maka kampung-kampung di pantai Danau Toba dapat dikunjungi. Namun penginjilan di kawasan itu masih ada kendala. Soalnya Samosir masih termasuk “Tanah Batak Merdeka” (band. Hal. 67) yang berarti Samosir belum masuk kawasan Hindia-Belanda. Kita sudah cukup mengenal kesulitan-kesulitan bila harus berurusan dengan daerah merdeka (band. Laporan penginjil Bruch 1896 hal. 308 berikut) karena peperangan dan sengketa; selain itu maka sesuai dengan peraturan pemerintah penginjil Püse dan Gericke hanya boleh mengadakan kunjungan ke Samosir yang tentu menghambat upaya penyiaran injil di sana. Oleh sebab itu maka dapat dimengerti bahwa penginjil kita sangat menghendaki agar pemerintah Belanda mencaplok Samosir. Hal yang sama juga diinginkan oleh sebagian besar penduduk Samosir yang juga sudah mengharapkan agar wilayahnya segera dianeksi Belanda karena mereka sangat sadar betapa menguntungkan apabila ada pemerintahan yang teratur dan kepastian hukum. Dalam hal ini pemerintah Belanda patut dipuji. Persoalan ini telah dibicarakan secara panjang lebar pada konperensi Sumatra tahun ini dengan keputusan sebagai berikut: “Penginjilan dapat dilakukan dengan lebih tenang, dan dengan lebih banyak sukses di bawah perlindungan pemerintah Eropa dibandingkan dengan di daerah merdeka. Sudah banyak keuntungan yang kita dapatkan di bawah perlindungan pemerintah Belanda, hal itu patut dikemukakan diiringi pujian dan terima kasih! – Subsidi sekolah yang sejak tahun 1893 dibayar oleh pemerintah juga untuk sekolah-sekolah di Silindung sangat berarti bagi sekolah zending yang hingga kini selalu kekurangan uang. Tanpa dukungan pemerintah upaya penginjilan tidak begitu berhasil sebagaimana halnya sekarang.
Menimbang bahwa aneksasi kawasan yang kurang subur hanya menjadi beban tambahan bagi pemerintah maka kami belum berani untuk berulang-ulang memohon agar Samosir dicaplok. Namun demikian, menurut hemat kami uang tambahan yang perlu dikeluarkan untuk Samosir tidak seberapa banyak apabila pemerintah menyediakan kapal uap yang kecil. Sejauh pengetahuan kami dan menurut informasi yang telah kami peroleh harga kapal uap seperti itu antara 15.000 hingga 20.000 Gulden. Sebuah kapal yang bisa menampung maksimal 200-300 orang sudah lama ada di pelabuhan Balige yang tanpa kapal uap tidak akan berarti. Dengan adanya kapal uap dan kapal yang disebut tadi maka segala peristiwa yang mengganggu, seperti misalnya pemberontakan di Samosir, dapat ditindas. Bagian Samosir yang menghubungkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatra dapat digali menjadi kanal sehingga sebuah kapal dapat mengelilingi Samosir (band. Jilid 3, hal. 80-81). Apabila pejabat pemerintah belanda di Balige memiliki kapal uap seperti itu maka administrasinya dapat diperluas sampai ke Samosir. Misalnya ia bisa pagi-pagi berangkat, mengadakan rapat di bagian selatan Samosir pada siang hari dan pada malam hari kembali ke Balige. Untuk mengadakan rapat di bagian utara Samosir maka ia harus menginap satu malam di Samosir. Tanpa kapal uap maka memerintahkan Samosir akan jauh lebih mahal, dan pejabat Belanda (di Balige) tidak sanggu untuk melindungi orang-orang Eropa di Samosir.
Penduduk Samosir miskin, kecuali para penguasa yang menjadi kaya dengan merampok dan membunuh. Kemiskinan penduduk dapat diatasi dengan membuka perkebunan kayu dan kopi. Tanah di Samosir tidak terlalu buruk. Sekarang pun sudah ada kebun-kebun kopi yang kecil. Di bawah pemerintahan yang teratur dan kuat maka kebun-kebun kopi pasti berkembang dengan pesat.
Selain keuntungan-keuntungan tadi maka ada pula keuntungan utama bagi masyarakat kafir, yaitu bahwa agama Kristen dapat disiarkan tanpa kendala.