Berikut kami sajikan secara kronologis terjemahan enam artikel dari Berichte der Rheinischen Missionsgesellschaft (BRMG) yang berkaitan dengan Perang Toba I, termasuk artikel dari dua saksi mata. Artikel BRMG 1878 hal. 193-202 yang pertama berjudul Perang di Toba memuat laporan penginjil Metzler dari Bahal Batu dan Silindung. Artikel di BRMG 1878 (12): 361-381 yang berjudul Laporan Terakhir tentang Perang di Toba (Endgültiger Bericht über den Krieg auf Sumatra) mengandung laporan L.I. Nommensen ketika ia mendampingi tentara Belanda dalam Perang Toba I dari Bahal Batu sampai ke Bangkara dan Balige.
Berikut ini urutan peristiwa perang Toba sebagaimana direkonstruksi dari laporan penginjil Nommensen dan Metzler. Tanggal-tanggal setelah 5 Mei tidak pasti karena tidak disebut berapa lama pasukan Belanda beristirahat di Paranginan.
Akhir 1877 | Desas-desus Aceh akan bersekutu dengan Toba |
17/12/1877 | Penginjil di Bahal Batu menerima surat dari Silindung bahwa para ulubalang sudah tiba di Bangkara |
Jan. 1878 | Utusan Singamangaraja datang mengancam misionaris dan orang Kristen |
Akhir Jan. ʻ78 | Para Penginjil minta agar Belanda mengirim pasukannya |
01/02/1878 | Pasukan pertama di bawah pimpinan Kapten Scheltens bersama dengan Kontrolir Hoevel menuju Pearaja |
06/02/1878 | Pasukan dengan 80 tentara dan seorang Kontrolir tiba di Pearaja |
15/02/1878 | Pasukan tiba di Bahal Batu bersama dengan penginjil dari Silindung |
16/02/ 1878 | Pengumuman perang dari pihak SSM |
17/02/1878 | Metzler disuruh membawa istrinya ke Silindung. Ibu Metzler diantar suaminya dan Johannsen ke Pansur na Pitu |
19/02/1878 | Metzler kembali ke Bahal Batu, tetapi tanggal 20 Feb 1878 kembali lagi ke Silindung |
Feb. 1878 | Pasukan Singamangaraja menyerang Bahal Batu. |
01/03/1878 | Pasukan tambahan berangkat dari Sibolga. |
14/03/1878 | Residen Boyle datang bersama 250 tentara dan Kolonel Engels dari Sibolga. |
15/03/1878 | Silindung dinyatakan menjadi bagian dari wilayah Hindia-Belanda. |
16/03/1878 | Pasukan berangkat ke Bahal Batu. Bahal Batu pun dinyatakan menjadi wilayah Hindia-Belanda. |
17-20/03/1878 | Butar, Lobu Siregar dan Naga Saribu diserang. |
Maret | Pasukan tambahan 300 tentara dan 100 narapidana diberangkatkan. |
30/04/1878 | Ekspedisi militer untuk menumpaskan pasukan Singamangaraja dimulai. Penginjil Nommensen dan Simoneit mendampingi pasukan Belanda. Lintong ni Huta ditaklukkan. |
01/05/1878 | Bangkara diserang |
02/05/1878 | Kampung-kampung di sekitar Bangkara diserang. |
03/05/1878 | Raja-raja di Bangkara dipaksa melakukan sumpah setia mengakui kedaulatan Belanda. |
04/05/1878 | Pasukan maju ke Paranginan. |
05/05/1878 | Pasukan beristirahat selama beberapa hari di Paranginan. |
8 Mei 1878 | Huta Ginjang, Meat dan Gugur ditaklukkan. Pasukan beristirahat selama beberapa hari di Gurgur. |
11/05/1878 | Pasukan menaklukkan Lintong ni Huta Pohan, Panghodia dan Tara Bunga. |
12/05/1878 | Pasukan kembali ke Bahal Batu melalui Onan Geang-Geang, Pintu Bosi, Parik Sabungan dan Lobu Siregar. |
akhir Mei | Nommensen membantu Residen di Bahal Batu. |
Benteng untuk 80 tentara dibangun di Sipoholon | |
27/12/1878 | Nommensen dan Simoneit menerima penghargaan dari pemerintah Belanda |