Karo • Pakpak • Simalungun • Toba • Mandailing
Diakritik ◌ᯭ hanya ada di Karo dan di Simalungun. Di Simalungun bernama Hatulungan, dan di Karo Ketolongen. Dengan demikian akar kata adalah tulung dan tolong.
Nilai fonetis di Karo adalah [o] sementara di Simalungun [ou].
Simalungun satu-satunya aksara Batak yang memiliki diakritik tersendiri untuk /ou/ walaupun diftong [ou] ada di Simalungun dan di Karo.
Di Karo, diftong [ou] terdapat di daerah Karo Jahe (Karo Hilir yang dituturkan di Kabupaten Deli-Serdang dan Kabupaten Langkat) sementara dialek Karo Gugung (Karo Hulu yang dituturkan di Kabupaten Karo) tidak memiliki diftong [ou].
Karo juga mengenal diakritik kedua untuk /o/ yang persis sama dengan /ǝ/ Pakpak: ◌ᯨ, tetapi digunakan di Karo untuk /o/.